top of page

Fakta Mengenai Virus Baru Corona Apa Saja?

  • Writer: Al Hadid Curugbitung
    Al Hadid Curugbitung
  • Feb 10, 2020
  • 4 min read

Updated: Feb 22, 2020

Fakta dan hoax yang beredar di masyarakat


Virus Korona. (Foto: Homepage Queen University Belfast, UK)


ALHADIDblog - Beberapa pekan terakhir, seluruh negara dikejutkan oleh suatu wabah yang hingga kini terus merebak ke berbagai negara dan merengut banyak korban meninggal. Penyebaran wabah ini, diduga bermula dari serangkaian kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya, berlokasi di kawasan Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019.

Sejumlah pakar berpendapat bahwa wabah itu disebabkan karena virus korona jenis baru. Jika diamati dalam mikroskop, virus korona memiliki karakteristik seperti mahkota yang ditandai dengan spike protein atau protein s di sekeliling permukaan virus. Jenis protein itulah yang berperan sebagai reseptor serta mempengaruhi proses infeksi pada manusia.


Berikut beberapa informasi Hoax yang beredar di masyarakat serta penjelasan Megantara.

1. Penularan virus Corona efektif dicegah dengan menggunakan masker. Hoax


Faktanya :

"Kalau masker kain untuk pasien tidak efektif mencegah virus Corona karena masih ada bagian yang terbuka, saya selalu menyarankan pasien saya untuk menggunakan masker jenis N95 yang lebih efektif karena lebih tertutup rapat," ujar Megantara.


2. Cara menggunakan masker yang benar, warna putih atau bagian lembut di luar. Hoax


Faktanya :

"Lapisan halus (warna putih) untuk muka, yang viral itu salah, kalau N95 tidak perlu dibolak balik karena lebih tebal," kata Megantara.


3. Masker hanya untuk sekali pakai. Hoax


Faktanya :

"Tidak ada patokan khusus, selama masih bagus. Kecuali kalau terkena abu gunung berapi itu cepat rusak, satu jam sekali harus ganti. Tapi kalau untuk kondisi normal (pencegahan virus Corona) bisa satu hari atau berulang enggak masalah. Jenis N95 bisa berhari-hari digunakan asal fisik masih bagus," kata Megantara.


4. Tidak ada obat, yang terkena virus Corona bisa sembuh? Fakta


Faktanya :

"Orang yang terinfeksi virus Corona bisa sembuh, kalau daya tahan tubuhnya baik. Sampai saat ini belum ada obat, dan vaksin. Corona tingkat kematian sampai saat ini 2,3 persen artinya ya yang terkena bisa sembuh asal daya tahan tubuhnya baik," ujar Megantara.


5. Kalau tenggorokan kering lebih rentan terinfeksi virus Corona. Hoax


Faktanya :

"Kalau tenggorokan kering ya bisa cepat kena virus dan bakteri, karena di tenggorokan itu ada lapisan mukus (lendir/dahak) ini berfungsi melindungi saluran nafas, kalau kering ya risikonya tenggorokan lebih mudah terkena virus dan bakteri apapun bukan hanya Coronavirus," kata Megantara.


6. Hindari makan gorengan untuk mencegah terinfeksi virus Corona. Hoax


Faktanya :

"Ini hoaks, enggak bener ini, enggak ada hubungannya," kata Megantara.


7. Kalau kena virus Corona bisa sembuh dengan kerokan. Hoax


Faktanya :

"Ini juga enggak bener, hoaks ini. Yang benar bisa sembuh saat daya tahan tubuh baik," ujar Megantara.


8. Kalau terinfeksi virus Corona pasti mengalami pneumonia. Hoax


Faktanya :

"Tidak selalu, tergantung kondisi fisik, kalau imun tubuh bagus sembuh sendiri dan tidak semua yang terinfeksi virus Corona mengalami pneumonia," jelas Megantara.


9. Rebusan atau rendaman bawang putih bisa mengobati orang yang terinfeksi virus Corona. Hoax


Faktanya :

"Enggak, ini hoaks. Kalau pengobatan medis menggunakan prinsip evidence based medicine, pengobatan berbasis bukti ilmiah (penelitian), sampai saat ini, belum cukup bukti rendaman bawang bermanfaat untuk pengobatan NCov," ujar Megantara. Baca juga: Mengenal Gejala Infeksi Virus Corona dan Cara Mencegahnya


10. Anak-anak yang terkena Coronavirus bisa terjadi manifestasi yang lebih serius. Hoax


Faktanya :

"Sampai saat ini laporan yang saya tahu usia paling muda yang meninggal karena virus Corona itu 36 tahun, termuda berikutnya adalah 46 tahun, ini meninggal karena memang memiliki riwayat penyakit lain. Yang lebih banyak terkena Coronavirus ini justru orang tua atau yang lanjut usia. Kalau daya tahan tubuhnya bagus bisa sembuh sendiri," kata Megantara.


11. Sering membersihkan tangan dengan tisu bisa mencegah tertular Coronavirus. Hoax


Faktanya :

"Kalau tisu basah biasa tidak bisa, kecuali tisu basah yang ada kandungan alkohol. Virus ini bisa mati dengan alkohol 70 persen atau suhu 70 derajat dalam waktu enam detik," kata Megantara.


12. Tanpa gejala orang yang terinfeksi virus Corona bisa langsung kolaps. Hoax


Faktanya :

"Video orang yang tiba-tiba jatuh atau foto dari atas orang-orang pada meninggal di jalanan itu hoaks, tidak benar. Ada prosesnya orang terinfeksi virus ini tidak langsung tiba-tiba kolaps," kata Megantara.


13. Orang yang punya riwayat asma, penyakit jantung, kanker dan riwayat penyakit lain lebih rentan terkena Coronavirus. Fakta


Faktanya :

"Orang yang punya riwayat sakit tertentu seperti jantung memang bisa lebih berpotensi dan memperburuk kondisi jika terinfeksi virus Corona," ujar Megantara.


14. Corona Virus bisa ditularkan lewat hubungan seksual yang tidak aman (tanpa kondom). Fakta


Faktanya :

"Bisa, karena virus ini ditularkan oleh cairan tubuh lewat membran mukosa," jelas Megantara.


Penularan Corona virus.

Megantara juga menjelaskan beberapa cara penularan virus Corona, antara lain. Kontak (contact transmission)


Corona virus dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Corona melalui kulit serta selaput lendir (mata, luka terbuka pada kulit, lidah).


Sehingga Megantara menyarankan agar sering mencuci tangan karena penularan bisa terjadi melalui kontak tangan. Percikan (droplet transmission)


Virus Corona dapat menular melalui cairan tubuh seperti percikan ludah yang keluar saat berbicara, bersin hingga batuk.

Udara (airborne transmission)


"Virus Corona bisa ditularkan lewat udara seperti diterbangkan oleh angin," ujar Megantara.


Megantara juga menambahkan bahwa virus Corona ini tidak semengerikan yang diinformasikan di media sosial maupun grup-grup Whatsapp.


Sebab dengan pola hidup sehat, rajin berolahraga dan menjaga daya tahan tubuh yang baik maka kita tidak akan terinfeksi virus ini.


Namun jika kita terinfeksi virus ini sekalipun tak perlu panik, kendati obat dan vaksinnya belum ditemukan tetapi kita tetap bisa sembuh dan sehat seperti sedia kala dengan meningkatkan daya tahan tubuh kita.

TEREDUKASI DONASI DISINI


Comments


Subscribe AlhadidBlog untuk informasi terbaru

isi kolom dengan email aktif kamu

Trimakasih telah mengirim

  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram

© 2020 by Krisna'S Relawan GSSP (Gerakan Sejuta Sedekah Peduli). Proudly created with Wix.com

bottom of page