top of page

Sejarah Kesultanan Banten Yang Terkubur Dalam

  • Writer: Al Hadid Curugbitung
    Al Hadid Curugbitung
  • Feb 10, 2020
  • 2 min read

Updated: Feb 22, 2020

Ekskavasi Arkeologi Keraton Kesultanan Banten di reruntuhan bagian utara Keraton Surosowan


ree

ALHADIDblog - Banten memang ga pernah kehabisan hal untuk diceritakan, kebanyakan orang kalau dengar nama Banten pastinya identik dengan debus, ilmu-ilmu gaib dan hal mistik lainnya tentunya mereka juga tau kalau suku asli Banten itu ya… Suku Baduy. Selain itu semua masih banyk lagi hal yang menarik dari banten yaitu sejarah. Yap sejarah, di Banten sendiri mulai banyak ditemukan peninggalan peninggalan masa lampau baik itu masa pra sejarah maupun peninggalan masa kerajaan. Sudah dari dulu Banten dikenal dengan Kesultanan Banten yang tersohor ke seluruh penjuru nusantara. Nah kali ini saya akan menjelaskan penemuan-penemuan pada masa kesultanan itu. Hayu lah baca babarengan.

"Kesultanan Banten itu luar biasa pada masanya. Keraton Surosowan yang luasnya sekitar 3,8 hektare yang kita lihat saat ini saja bisa menunjukkan tempat ini adalah pusat pemerintahan yang kompleks. Jadi banyak pelajaran dan wawasan sejarah baru yang bisa kita dapatkan dari sini bahkan dari sisi teknologinya masa itu," ujar Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian dan Cagar Budaya (BPCB) Banten Juliadi, Jumat (26/7) Ekskavasi arkeologi ini menurutnya akan membantu menggambarkan denah bangunan Keraton Surosowan yang hingga saat ini belum ada gambaran lengkap bangunan sebenarnya. Dari struktur reruntuhan dan barang peninggalan juga bisa didalami kondisi sosial dan budaya pada masyarakat Banten kala itu.

Dari ekskavasi arkeologi yang sudah berlangsung selama sebulan lebih, ditemukan reruntuhan bangunan yang sementara diperkirakan adalah ruangan tamu sultan, pintu gerbang, hingga tambatan perahu. Sementara benda-benda temuan yang ditemukan BPCB hingga saat ini adalah cangklong atau cerutu, pekuru meriam hingga uang logam yang berasal dari Arab, China hingga mata uang Kongsi Dagang Perusahaan Hindia Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). "Ada penemuan yang hipotesa kita saat ini adalah tambatan perahu. Jadi masa kesultanan dulu itu keraton dikelilingi kanal. Kita pelajari tata kota masa Banten lama itu hampir sama dengan Amsterdam. Jadi kita tahu Kota saat itu diatur sedemikian rupa. Kalau penemuan keramik China dan Jepang juga menunjukkan adanya hubungan dagang Kesultanan Banten dengan dunia internasional," ujarnya. Menurutnya, banyak ciri khas Keraton Surosowan yang sebenarnya sudah menarik dipelajari. Arsitektur Benteng yang membentuk sudut khas bangunan eropa hingga benteng yang dilapisi batu karang.

Ekskavasi Arkeologi Keraton Kesultanan Banten di reruntuhan bagian utara Keraton Surosowan, di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Beberapa peninggalan masa kesultanan ditemukan seperti uang logam dari berbagai negara hingga berbagai keramik penjnggalan masa itu, Jumat (26/7).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam Saat melakukan ekskavasi arkeolog menemukan benda-benda yang di gunakan pada masa itu

"Barang temuan juga akan kita taruh di museum purbakala Banten Lama. Jadi semoga data dan reruntuhan yang kita temukan ini diselamatkan supaya bisa dipelajari," ujarnya.


Ekskavasi Arkeologi Keraton Kesultanan Banten di reruntuhan bagian utara Keraton Surosowan, di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Beberapa peninggalan masa kesultanan ditemukan seperti uang logam dari berbagai negara hingga berbagai keramik penjnggalan masa itu, Jumat (26/7).
Ekskavasi Arkeologi Keraton Kesultanan Banten
Ekskavasi Arkeologi Keraton Kesultanan Banten di reruntuhan bagian utara Keraton Surosowan, di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Beberapa peninggalan masa kesultanan ditemukan seperti uang logam dari berbagai negara hingga berbagai keramik penjnggalan masa itu, Jumat (26/7).
Ekskavasi Arkeologi Keraton Kesultanan Banten

Ekskavasi di lahan seluas setengah hektare ini rencanannya akan berlangsung selama empat bulan dan dikerjakan oleh Tim BPCB beserta utusan mahasiswa arkeologi Universitas Indonesia (UI). Salah seorang mahasiswa UI yang mengikuti kegiatan eskavasi arkeologi ini, M. Faqih Karim (21 tahun) mengaku dengan dilibatkannya dirinya, semakin menambah wawasan tentang bidang ilmu yang ia pelajari di kampus. "Kami baru tahu juga kalau Keraton Surosowan ini strukturnya sering berubah-ubah karena banyak kejadian seperti perang, kebakaran, perbaikan yang dilakukan masa itu," ujarnya. Mahasiswa semester delapan ini juga mengaku bangga karena dilibatkan menjadi orang yang pertama kali mengetahui fakta terbaru seperti struktur bangunan keraton yang berubah-ubah ini. "Ya dengan adanya kegiatan ini kita tahu bukti-bukti baru yang belum pernah ditemukan. Tentang teknis penemuan sejarah juga kita pelajari dari sini," ujarnya.

TEREDUKASI DONASI DISINI

Comments


Subscribe AlhadidBlog untuk informasi terbaru

isi kolom dengan email aktif kamu

Trimakasih telah mengirim

  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram

© 2020 by Krisna'S Relawan GSSP (Gerakan Sejuta Sedekah Peduli). Proudly created with Wix.com

bottom of page